Jumat, 29 April 2011

Nasi Liwet Keprabon, Solo

Siapa yang tidak kenal makanan khas Solo yang satu ini. Ya, kalo ke Solo harus merasakan nasi liwet. Nasi liwet adalah nasi gurih yang dimasak dengan kelapa (santan) rasanya mirip sama nasi uduk, yang disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam (daging ayam dipotong kecil-kecil) dan areh (semacam bubur gurih dari kelapa). Salah satu tempat makan nasi liwet favorit saya di daerah Keprabon. Di daerah ini banyak sekali warung-warung nasi liwet yang terkenal enak, salah satunya yaitu Nasi Liwet Bu Wongso Lemu, namun hampir semua warung disini banyak yang memakai nama Bu Lemu. Karena bingung dengan banyaknya warung nasi liwet di daerah Keprabon ini saya memilih warung pertama yang tepatnya berada di kiri jalan (perlu diingat jalan di Keprabon ini searah yaitu menuju ke Jl. Slamet Riyadi). Salah satu kekhasan dari nasi liwet adalah disantap pada malam hari, tidak heran warung-warung disekitar sini baru buka selepas magrib.

Memasuki warung ini saya disambut ramah oleh penjaganya, tempat untuk menyantap makan ada lesehan dan bangku kecil didepan penjualnya karena saya datang bersama 5 teman maka saya duduk lesehan supaya lebih leluasa. Saya memesan nasi liwet ayam suwir, porsinya tidak terlalu banyak. Untuk minumannya saya memesan Es Kacang Putih, isinya kacang putih yang direbus dengan kuah santan dan gula. Harga pastinya saya lupa karena ketika akan membayar kami tidak diberi detail harganya hanya disebutkan total harga untuk kami berlima sebanyak Rp 100.000,00 (atau sekitar 20rb/orang). Hati-hati bagi pendatang, karena beberapa teman saya yang asli Solo mengatakan kalo mereka suka seenak hati dalam memberikan harga. Oh iya, yang spesial ketika saya makan disini yaitu mendapat hiburan ibu-ibu berkebaya yang menyanyi gending jawa, makin terasa sekali suasanya jawanya :)


Seporsi Nasi Liwet dengan lauk telur pindang separo dan ayam suwir. Sedap!


Nasi Liwet Bu Wongso Lemu Asli

Sambil makan ditemani sepasang kakek nenek yang menyanyikan gending Jawa :)

Ibu penjual Nasi Liwet ini setiap harinya selalu memakai kebaya.
 !! Note: beberapa waktu lalu ketika saya lewat di jembatan baru UGM yg tembus ke jl. Monjali melihat ada warung Nasi Liwet Bu Wongso Lemu. Sepertinya ini cabang yang di Solo, tapi entahlah sampai sekarang saya belum sempat mencobanya. Ada yang mau ntrakter saya? ;)

Rabu, 20 April 2011

Solo, The Spirit of Java

Hari ini saya sengaja merencanakan Culinary Trip bersama teman-teman saya ke Solo. Berangkat dari Jogja sekitar pukul 11:30 WIB dan kembali lagi pukul 22:00 WIB. Mengapa kota Solo yang kami pilih, karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Jogja dan memang kami ingin mencoba kuliner khas kota Solo. Perjalanan Jogja-Solo ditempuh sekitar 1,5jam tanpa macet. Sekitar pukul 13:00 WIB kami sampai di Solo dan memutuskan untuk mengisi perut kita yang sudah keroncongan dengan makanan khas Solo yaitu Timlo. Berikut hasil kuliner sehari di kota Solo:

1. Timlo Sastro
Jika anda berkunjung ke Solo jangan lewatkan makanan khas yang satu ini, namanya Timlo. Timlo Sastro ini terletak di salah satu sudut Pasar Gedhe Solo. Alamat lengkapnya Pasar Gedhe Timur No. 1-2 (Balong) Solo. Lokasinya dari Jl. Slamet Riyadi lurus terus sampai mentok ada patung belok ke kiri, setelah itu ada traffic light lurus saja sekitar beberapa meter setelah itu ada Balai Kota Solo di kiri jalan belok ke kanan disitu kalian akan menemukan Pasar Gedhe. Setelah belok kanan dan menemukan Pasar Gedhe belok ke kanan lagi, pelan-pelan saja nanti ada jalan masuk ke kanan masuk aja terus sampe mentok, nah di pojokan kanan jalan itulah letak Timlo Sastro. Konon katanya Timlo Sastro ini sudah berdiri sejak 1952, yaah cukup legendaris lah menurut saya. Memasuki warung ini kesan pertama adalah sederhana, warung ini hanya menempati ruko pasar dan memang terlihat tidak begitu luas. Disana hanya ada beberapa meja untuk pengunjung, interior warung ini juga terlihat sangat sederhana layaknya warung makan biasa. Kami memilih duduk didalam ruko, oh ya tempat duduknya terbagi atas dua tempat bisa memilih didalam ruko atau diluar yang memanfaatkan area trotoar. Setelah duduk dan melihat menu makanan dan minumannya akhirnya saya memutuskan untuk memesan Timlo Komplit, Nasi dan Es Karamel untuk minumannya. 
 

Nasi Timlo Komplit. Isinya ada telur dadar (mungkin ini yang dinamakan sosis Solo), telor rebus yang dibacem (telor pindang) dan rempelo ati. Untuk rasa kuahnya menurut saya seperti kombinasi rasa kuah soto dan sop.

Es Kuos (kalo ngga salah penulisannya seperti ini). Sebenernya minuman ini seperti squash, jadi campuran antara soda dengan rasa jeruk yang segar. Mungkin namanya ini serapan dari nama Squash. Hehehe :D

Es Karamel. Rasa karamel yang begitu manis, menurut saya ini terlalu manis rasa karamelnya.

RM. Timlo Sastro
Menurut saya porsi yang disajikan, terutama nasi nya terlalu sedikit. Tapi timlonya cukup banyak. Menu yang lainnya ada timlo telor rempelo ati, telor sosis, rempelo ati dsb. Untuk seporsi timlo komplit dijual seharga 14.000, nasi putih 3000, es kuos dan Es Karamel masing-masing 4000.

Timlo ini cocok untuk sarapan atau makan siang menurut saya. Sambil menikmati timlo yang segar ini pengunjung bisa menikmati alunan musik keroncong dari beberapa pengamen yang mangkal di warung ini. Satu lagi hal yang unik di warung ini saya dapati ketika akan membayar, mereka menghitung pesanan kami menggunakan sebuah papan dan kapur untuk menulis. Sungguh unik dijaman serba canggih seperti ini mereka masih mempertahankan penggunaan papan tulis dan kapur. Selamat mencoba!

2. Kopitiam Oey
Ini dia tujuan kuliner selanjutnya, Kopitiam Oey yang konon didirikan oleh Bondan Winarno, host program “Wisata Kuliner” di salah satu TV swasta kita. menilik dari website-nya Kopitiam berasal dari kata kafe tien dalam dialek Hokkien yang berarti “warung kopi”. Kopitiam Oey- di jaman voor de oorlog disebut Koffiehuis Oey-pertama kali dibuka di jalan Haji Agus Salim 19 (d/h Laan Holle 18), Jakarta Pusat. Slogan nya juga cukup menarik, "Koffie Mantap, Harganja Djoedjoer". Untuk Kopitiam Oey ini letaknya di Jln. Perintis Kemerdekaan No. 35 Purwosari, Solo 57142 (0271 – 2138881). Tempatnya sendiri menyulap sebuah rumah, jadi memang klasik dan unik. Banyak lukisan-lukisan, lantainya masih dari ubin jaman dulu. Tempatnya bisa memilih didalam dan diluar, namun kami lebih tertarik diluar yaitu dibagian belakang Kopitiam Oey. Suasananya cukup asyik untuk sekedar berkumpul bersama teman-teman, tidak terlalu rame juga...

Kopi Susu Vietnam. Pertama kalinya mencoba varian kopi Vietnam rasanya ya pahit wong namanya kopi :p segelas kopi ini dihargai Rp. 10.000,00

Kopi Vietnam (lagi)

Es Jeruk Kietna. Yang warna kuning pada dasar gelas itu entah campuran jeruk apa yang apsti rsanya segar, dicampur dengan soda, hmm rasanya semledhot sekali kalo diminum siang hari. Bisa anda dapatkan dengan harga Rp 12.000,00

Yang ini saya lupa nama menunya, yang jelas kopi apa gitu tuips :D

Pisang ala Mode. Pisang yang disajikan ini masih agak keras, tapi saya suka kombinasi rasanya, mirip banana split. Harga Rp. 15.000,00

Wiener Melange. Rasanya unik, saya baru pertama kali minum ini . Harga Rp 15.000,00

Ice Greentea Latte. Greenteanya original sekali, masih berasa pahit-pahitnya, saya suka ini. Harga Rp 12.000,00

French Toast, Rp. 15.000,00

Kroket Belanda, Rp. 17.000,00

Yang ini saya lupa namanya lagi. Roti bakar isinya ada smooked beef dan sayuran. Tidak istimewa.
Kabar baiknya, mereka akan buka cabang baru di kota Jogja tercinta dan kebetulan saya mendapat bocoran dari salah seorang karyawannya mereka akan membuka cabang barunya di Jalan Kaliurang sekitar km 20-an. Yah lumayan deket lah sama kosan saya yang nggunung sekali itu (--,)